Hari ini, ada banyak hal yang ingin kutuliskan. Hehe, semoga kamu nggak kesal yah WordPress….aku jadikan kamu “keranjang sampah” ku.
Baiklah, ijinkan aku berpuitis ria sejenak :
Terlampau lama hati ini membeku,
melupakan kehangatan.
Benih-benih kepercayaan telah lama mati.
Tangan menggenggam janji-janji yang tak pernah ditepati oleh pemberinya.
Mereka yang mengisinya ke dalam genggamanku,
tapi tak pernah kembali untuk mengambilnya.
Mereka telah pergi membawa harapku.
Akh, mungkin aku yang naif.
Mereka begitu menyukai sandiwara kehidupan,
sedangkan aku ?
Topeng pun tak punya,
manalah diberi lakon….
***
Sabtu dua pekan lalu, sepulang kerja. Aku hendak menonton Gading Nite Festival – Masquerade di Kelapa Gading. Jadilah kulangkahkan kaki ke sana. Masih siang, sekitar pukul dua, aku telah tiba di MKG 1. Window shopping dari MKG 1 s/d MKG 3. Menghentikan langkah di MKG 3, ada pagelaran riasan pengantin berbusana daerah : Yogya, Sunda, dan Padang. Jeprat-jepret bentar, hingga semua model selesai memperagakan. Wuih, yang terlihat cantik adalah riasan pengantin berbusana daerah Yogya, tapi….kembennya itu loh ?! nggak banget, deh. Hehe….
Berikutnya, pagelaran diisi lomba merias pengantin busana modern. Para peserta diberi waktu 1 jam untuk mendandani modelnya. Huh, ngapain juga aku melototin orang dirias selama 1 jam. Males, akh ! Kulangkahkan kaki ke food court, demi beristirahat sejenak dan ngemil sambil ber-wifi. Niatnya sih, setelah 1 jam berlalu, aku akan kembali ke pagelaran itu lagi.
Baru saja menjejak satu lantai di atasnya, terbersit niat untuk melongok kegiatan merias itu dari atas sini. Ya sudah, liat bentar en jeprat-jepret dari atas. Eh…eh, ada seorang Tante mendekat. Ngajak ngobrol. Terus dia tanya-tanya tentang aksesories pengantin, waduh…salah alamat nih, Tante. Aku nggak tau-menau, lah wong belum menikah. Olala, ternyata si Tante cuma mau bercerita tentang pernikahan putri-putrinya dahulu. Haha, Tante oh Tante…
Setelah menanggapi si Tante, aku menuju food court, masih di MKG 3. Nggak laper, cuma mau cari camilan. Pesen D’Creepes, deh. Wuih, nyari bangku kosongnya itu loh ?! Sampe muter 1,5 lap (berasa lagi racing ?) baru dapet, akhirnya. Menyantap D’Creepes pizza + sebotol minuman dingin rasa Apel + 2 bungkus chunky bar. Duduk-duduk selama 1 jam, lanjut sholat Ashar dulu.
Kelar itu, udah males untuk balik ke pagelaran tadi. Ya udah, window shopping lagi, kali ini dari MKG 3 ke MKG 1. Eh, nyangkut di Star….beli parfum. Terus, ke La Piazza aja deh. Wow, lagi ada makanan tradisional ! Beuh, udah kenyang nih ?! Lagian, antreannya panjang banget yak. Jeprat-jepret bentar. Next, ke pintu Selatan. Nongkrong di sini sampai tiba acara parade mobil hias plus orang-orang berkostum dan bertopeng, hingga acara usai. Rame banget penontonnya, berdesakan. Aku sih kebagian di baris depan, tapi posisiku tetap tak menguntungkan, karena sudut pandangku terhalang bahu-bahu Pak Polisi. Alhasil, foto-foto yang kuambil nggak bagus. Acara usai sekitar pukul 7 malam.
Aku pun beringsut ke bagian tengah La Piazza. Dentuman kembang api bertubi-tubi. Sayang, aku nggak bisa liat percikan-percikannya, karena tempat aku duduk langitnya tertutup semacam tenda besar. Hanya bisa merasakan lewat degupan jantung yang terkaget-kaget. Eh copot…eh copot…copot, huehehe.
Nerima SMS dari seorang teman, ngajakin ketemu di depan Pizza Hut MKG 1. Okelah, berangkat ! Baru juga ngobrol bentar ma dia, eh…seorang teman SMA bersama istrinya lewat. Emang deh, kalo ke MKG tuh selalu ketemu teman, en artis juga ! Say hai bentar ama tuh sepasang suami-istri, lalu aku dan teman beranjak dari MKG 1 ke MKG 3 (lagi-lagi buat gue udah berapa lap tuh sehari ?). Yiihaa…gpp, deh. Ditraktir makan steak di Fiesta. Alhamdulillah. Sampe mendekati jam 10 malam, baru kami pulang.
Jumat kemarin, lagi-lagi aku menghabiskan malam di MKG. Kali ini 3 jomblowati yang berkumpul. Ngomongin pekerjaan en penghasilan tambahan. Asyik, ditraktir D’Creepes. Obrolan mengalir sampai mendekati jam 10 malam. Eh, satu lift ama Nirina Jubir en her baby + husband. Cantik juga dia aslinya.
Pagi ini, kurang tidur sebenarnya. Mata ini tak mau juga terpicing semalam, padahal jam sudah mendekati pukul 1 pagi. Entah kapan, akhirnya tertidur juga. Menjelang jam 5 pagi, sudah terbangun dengan penuh semangat dan tubuh segar. Aneh. Habis sholat Subuh, lari pagi sampai jam 6 pagi. Nikmatnya tubuh yang bermandikan keringat karena olahraga.
Dari mana datangnya semangat menyongsong hari ini ? Entahlah. Yang jelas, hari ini aku punya banyak rencana. Membuatkan email untuk Bokap, mengontak penerbit untuk menawarkan naskah novel Bokap, membuat proposal pengajuan naskah beserta seluruh kelengkapannya, mengirim puisiku ke majalah, nyari-nyari lowongan kerja. Mungkin karena ada harap di sana, yang membuatku penuh semangat walau kurang tidur.
Yah, satu tugas telah selesai, beban moralku membantu kelahiran novel Bokap. Ke depannya, aku harus membuat karyaku sendiri untuk prestasiku tahun ini. Semoga ada umur panjang, amien.